Minggu, 20 Januari 2013
Miliaran Rupiah Anggaran PPID 2012 Masih di Endapkan, APBD 2013 Sragen Disyahkan Lebih Awal
Meskipun APBD Sragen 2013 sudah disahkan Bulan Nonember 2012 yang lalu, Namun Realiasi APBD 2012 yang bernilai miliaran rupiah masih diendapkan alias banyak yang belum tuntas ( rampung ) di realisasikan, semisal Anggaran Program Pembangunan Infrastruktur Daerah, khusunya Peningkatan Jalan dan Jembatan yang diperuntukkan 208 Desa banyak yang belum di serahkan ke Panitia Pembangunan Desa sebagai pengguna Anggaran.
SRAGEN - Pelaksanaan APBD Kabupaten Sragen tahun 2012 masih ada yang belum rampung, salah satunya adalah Program Pembangunan Infrastruktur Daerah ( PPID ) Khususnya untuk Bantuan pembangunan jalan dan jembatan untuk 208 Desa yang tersebar di Kabupaten Sragen, masih banyak yang belum dikucurkan kepanitia desa- desa penerima program.
Informasi yang ditrima Media ini menyebutkan, dari 208 Desa yang terebar di kabupaten Sragen ada satu desa yang tidak mengambil Anggaran PPID, sehingga penerima Bantuan untuk Peningkatan jalan dan jembatan di Seluruh desa berkurang menjadi 207 Desa/Kelurahan.
Hasil Ivestigasi Wartawn Media ini (14 /01/13 ) di beberapa desa dan Kecamatan di Sragen,banyak menemukan keluhan dari Para Panitia Pembangunan Desa, lantaran pekerjaan sudah final , anggaran baru terealisasi 20% alias untuk termin pertama sekitar Rp.10.000.000. Seperti disalah satu Desa wilayah Kecamatan Gesi , Baru turun Rp.10.000.000 dari besaran bantuan Rp.50.000.000 sementara pekerjaan fisik sudah 100% rampung.
Hal yang sama juga terjadi di Desa wilayah Kecamatan Plupuh, Sidoarjo, Ngrampal, Sambung Macan, sedangkan untuk Desa di Kecamatan Jenar sudah terealisasi Rp.10.000.000 dan Rp.20.000.000, disusul Desa di Kecamatan Tangen juga baru direalisasi Rp.30.000.000. Sedangkan yang sudah direalisasi 100% adalah Kecamatan Gondang, Masaran meskipun ada 2 desa yang belumdirealisasi, dan Sambirejo.
Salah satu Kepala Desa kepada Radar Pos mengatakan, saat ini Panitia Pembangunan di desanya mengalami kesulitan dan didesak pemilik toko material, lantaran untuk merampungkan pekerjaan pembangunan Jalan dan jembatan tersebut masih BB ( Belum Bayar red ). “ Panitia di desa kami saat ini kebingungan mencari dana talangan untuk membayar Bon Material di took, karena bantuan dari APBD pos PPID sebesar Rp. 50.000.000 baru terealisasi 20 %, sementara pekerjaan sudah rampung, bahkan lokasi proyek sudah dicek dari instansi Kabupaten terkait “ Ujarnya.
Senada dengan Panitia di atas, Desa di wilayah Kecamatan Ngrampal, dan Tangen , menurutnya Panitia mayoritas sudah mrampungkan pekerjaan fisiknya, tinggal menunggu turunnya rekom untuk bisa mencairkan dana tersebut. “ Pekerjaan mayoritas sudah rampung 100%, namun Anggarannya yang sampai saat ini belum turun, lha ini ada apa dan Mengapa, kok sampai belum turun, ? padahal aturan turun/realisasi dana secara bertahap, termin 1 20%, termin 2 40%, dan stselah rampung turun dana 40% nya, sementara Panitia Desa kami baru menerima 20% atau Rp.10.000.000 .
Masih menurut sumber yang sama, adanya pencairan anggaran PPID masuk ke desanya tersendat menurut analisanya duit sejumlah 10.350.000.000, diendapkan di Salah satu Bank, agar bisa memperoleh fee/jasa, bisa jadi di deposito kan . “ Kemungkinan Dana PID itu didepositokan ke salah satu bank dalam waktu beberapa bulan/1 tahun kanu untung/fee nya kan limayan “ Imbuhnya.
Berbeda dengan Kades Betek Sidoarjo, Hadi Suwito, menurutnya Bantuan pembangunan/peningkatan jalan dan jembatan di desanya sebesar Rp.50.000.000, sebagai tambahan saja sebab lanjut Kades yang mantan aktifis LSM PERSEPSI itu, desanya dengan swadaya membangun Jalan dan jembatan dalam tahun 2012 menghabiskan anggaran 250.000.000. Namun demikian kata Hadi Swito, pihaknya tidak kebingungan atau kelabakan, meskipun anggaran yang ia terima baru 20% atau senilai Rp.10.000.000.
“ Untuk membangun Desa Betek Tahun Anggaran 2012 menghabiskan Rp.250.000.000; belum termasuk tenaganya, itu murni swadaya” Imbuhnya. (jik)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar